MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi syarat penilaian Mata Kuliah Pendidikan IPS II di SD
Disusun
oleh :
Kelas D
Rosi Windiyani (06.316.1111.160)
Rosi Windiyani (06.316.1111.160)
Esa Nurlaela (06.316.1111.156)
Lies try Pamungkas(06.316.1111.135)
Nia Andriani (06.316.1111.128)
Novita Fauzia (06.316.1111.137)
Mida Hamidah (06.316.1111.166)
Ni’mah Hasni (06.316.1111.157)
Setia Lestari (06.316.1111.159)
Esa Sartika
Uswatun Hasanah
Annisa Senja
Euis Heti P
Ake Melansyah
Dicky Maryunadi
Rizky Nurojab (06.316.1111.161)
Yosep Anggara S (06.316.1111.158)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUKABUMI
Jl. R. Syamsudin, No.
50 Sukabumi Tlp. (0266) 218345, Fax. (0266) 218342
Website :
www.ummi.ac.id E-mai : info_ummi@yahoo.com
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Kami
ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang merupakan salah satu
syarat untuk menentukan dan memperoleh nilai pada Mata Kuliah Pendidikan IPS II
di SD di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Sukabumi.
Seiring dengan
itu, Kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Dosen yang
memberikan Mata kuliah ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kesehatan
serta rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Kami menyadari
bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
pembuatan Makalah di masa yang akan
datang. Akhir kata semoga Makalah ini dapat
dapat berguna bagi Kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Sukabumi, April 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................. 1
DAFTAR
ISI.............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 3
1.3 Sistematika Penulisan................................................................. 4
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................... 4
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian Kurikulum dan
KTSP ............................................................. 5
2.2 Fungsi Kurikulum ................................................................................. 5
2.3 Taksonomi Bloom .
.............................................................................. 7
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kurikulum dan
KTSP............................................................. 8
3.2 Taksonomi Bloom................................................................................. 9
3.3 Analisis KTSP IPS SD dan
KURIKULUM 2013 IPS SD......................... 10
3.4 Kelebihan dan kelemahan KTSP dan
KURIKULUM IPS SD........................... 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 15
B. Saran..................................................................................................... 16
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kurikulum di Indonesia sudah mengalami
perkembangan sejak periode sebelum tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006 yang
berlaku sampai akhir tahun 2012 lalu. Selama proses pergantian Kurikulum tidak
ada tujuan lain selain untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta
rancangan pembelajaran yang ada di sekolah. Menurut beberapa pakar, perubahan
kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di negara lain,
disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya selalu berkembang
dan tuntutan zaman yang cenderung berubah. Perkembangan kurikulum dianggap
sebagai penentu masa depan anak bangsa. Oleh karena itu, kurikulum yang baik
akan sangat diharapkan dapat dilaksanakan di Indonesia sehingga akan
menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah yang berimplikasi pada kemajuan
bangsa dan negara.
Setiap kurikulum yang telah berlaku di
Indonesia dari periode sebelum tahun 1945 hingga kurukulum tahun 2006, memiliki
beberapa perbedaan sistem. Perbedaan sistem yang terjadi bisa merupakan
kelebihan maupun kekurangan dari kurikulum itu sendiri. Kekurangan dan kelebihan
tersebut dapat berasal dari landasan, komponen, evaluasi, prinsip, metode,
maupun model pengembangan kurikulum. Untuk memperbaiki kekurangan yang ada,
maka disusunlah kurikulum yang baru yang diharapkan akan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman. Oleh karena itu, kurikulum di
Indonesia akan senantiasa berkembang maupun berubah sesuai yang disebutkan
sebelumnya.
Dalam analisis ini, penulis hanya akan
menganalisis taksonomi bloom yang ada pada KTSP IPS SD dan kurikulum 2013 IPS
SD. Selain itu, analisis ini pun bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari komponen KTSP IPS SD dan Kurikulum 2013 IPS SD.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Analisis
KTSP IPS SD dan KURIKULUM 2013 IPS SD
2. Kelebihan
dan Kelemahannya
1.3
Sistematika
Penulisan
Dalam penelitian
akan disajikan dalam bab-bab yang disusun berdasarkan sistematika sebagai
berikut:
Bab I
Pendahuluan. Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, sistematika penulisan dan manfaat penulisan.
Bab II Tinjauan
Pustaka. Pada bab ini akan membahas mengenai pengertian kurikulum, fungsi
kurikulum, dan taksonomi bloom..
Bab III Pembahasan. Pada bab ini berisi
mengenai penjelasan pengertian kurikulum, fungsi kurikulum, analisis KTSP dan
kurikulum2013, kelebihan dan kelemahannya, perbandingan KTSP dan kurikuum 2013
Bab V Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini
berisi hasil penelitian yang disimpulkan dan sekaligus diberikan saran-saran
yang perlu diperhatikan.
1.4
Manfaat
Penulisan
1. Menambah
wawasan kelompok kami.
2. Menambah
pengalaman kelompok kami sebelum membuat skripsi.
3. Isyaallah
bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian
Kurikulum dan KTSP
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan
kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi
murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk
berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai
dengan tujuan-tujuan pendidikan (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.
2.2
Fungsi
Kurikulum
Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah sebagai
alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini, berarti bahwa sebagai
alat pendidikan kurikulum memiliki komponen-komponen penting dan sebagai
penunjang yang dapat mendukung operasinya secara baik. Komponen-komponen
pembentuk ini satu sama lainnya saling berkaitan. Adapun komponen-komponen
pengembangan kurikulum, yaitu komponen tujuan, komponen isi, komponen metode,
dan komponen evaluasi. Komponen satu sama lain ini saling berkaitan. Adapun
uraian dari masing-masing komponen tersebut ialah sebagai berikut:
1)
Komponen Tujuan
Komponen tujuan merupakan komponen pembentuk
kurikulum yang berkaitan dengan hal-hal yang ingin dicapai atau hasil yang
diharapkan dari kurikulum yang akan dijalankan. Dengan membuat tujuan yang
pasti, hal tersebut akan membantu dalam proses pembuatan kurikulum yang sesuai
dan juga membantu dalam pelaksanaan kurikulumnya agar tujuan yang diharapkan
dapat tercapai. Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
a. Tujuan Pendidikan Nasional
Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan
pendidikan nasional dapat dilihat secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa “ Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
b. Tujuan Institusional
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus
dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2007
dikemukakan bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah dirumuskan sebagai berikut:
1)
Tujuan pendidikan dasar adalah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2)
Tujuan pendidikan menengah adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3)
Tujuan pendidikan menengah
kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya.
c. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus
dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran.
d. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang merupakan bagian dari
tujuan kurikuler, dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki
oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi
tertentu dalam satu kali pertemuan.
2)
Komponen Isi
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu
yang diberikan kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka
mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan
dan isi program dari masing-masing bidang studi tersebut.
3)
Komponen Metode
Komponen metode atau strategi merupakan
komponen yang cukup penting karena metode dan strategi yang digunakan dalam
kurikulum tersebut menentukan apakah materi yang diberikan atau tujuan yang
diharapkan dapat tercapai atau tidak. Dalam prakteknya, seorang guru seyogyanya
dapat mengembangkan strategi pembelajaran secara variatif, menggunakan berbagai
strategi yang memungkinkan siswa untuk dapat melaksanakan proses belajarnya
secara aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan efektivitas yang tinggi.
Pemilihan atau pembuatan metode atau strategi dalam menjalankan kurikulum yang
telah dibuat haruslah sesuai dengan materi yang akan diberikan dan tujuan yang
ingin dicapai.
4) Komponen Evaluasi
Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum
dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang
ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Sedangkan dalam
pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa
kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria.
Komponen evaluasi merupakan bagian dari
pembentuk kurikulum yang berperan sebagai cara untuk mengukur atau melihat
apakah tujuan yang telah dibuat itu tercapai atau tidak. Selain itu, dengan
melakukan evaluasi, kita dapat mengetahui apabila ada kesalahan pada materi
yang diberikan atau metode yang digunakan dalam menjalankan kurikulum yang
telah dibuat dengan melihat hasil dari evaluasi tersebut. Dengan begitu, kita
juga dapat segera memperbaiki kesalahan yang ada atau mempertahankan bahkan
meningkatkan hal-hal yang sudah baik atau berhasil.
2.3
Taksonomi Bloom
Taksonomi
Bloom merujuk pada taksonomi
yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disoleh Benjamin
S. Bloom pada tahun 1956.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah,
kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang
lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga
domain, yaitu:
1. Cognitive
Domain (Ranah Kognitif), yang berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan,
pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Affective
Domain (Ranah Afektif) berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan
cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor
Domain (Ranah Psikomotor) berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan
tangan, mengetik, berenang,
dan mengoperasikan mesin.
Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan
hal yang sama dengan ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang
diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan
karsa. Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan pengamalan.
Untuk menganalisis KTSP dan KURIKULUM tersebut,
menggunakan Taksonomi Bloom dari setiap ranah tersebut dibagi menjadi beberapa
kategori, yaitu:
1)
Ranah Kognitif
F Pengetahuan (kemampuan mengingat hal-hal baru yang
condong berbentuk konsep
F Pemahaman (pengolahan makna yang telah didapat atau
dikenal)
F Penerapan/Aplikasi (melakukan tindakan dari hal
baru yang telah dikenal)
F Analisa (mampu mengintegrasi hal-hal baru dengan
hal-hal yang telah diketahui sebelumnya)
F Sintesa (hasil dari integerasi pada proses analisa
sehingga akan menghasilkan solusi)
F Evaluasi (melakukan tinjauan ulang dari yang telah
dilakukan)
2)
Ranah Afektif
F
Penerimaan
F
Partisipasi
F
Penilaian/Penentuan
Sikap
F
Organisasi
F
Pembentukan
Pola
3)
Ranah Psikomotor
F Persepsi
F Kesiapan
F Gerakan terbimbing
F Gerakan terbiasa
F Gerakan kompleks
F Penyesuaian pola gerakan
F Kreativitas
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Pengertian Kurikulum dan KTSP
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan
kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi
murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk
berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai
dengan tujuan-tujuan pendidikan (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.
3.1.1
Fungsi
Kurikulum
Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini, berarti bahwa
sebagai alat pendidikan kurikulum memiliki komponen-komponen penting dan
sebagai penunjang yang dapat mendukung operasinya secara baik.
Komponen-komponen pembentuk ini satu sama lainnya saling berkaitan. Adapun
komponen-komponen pengembangan kurikulum, yaitu komponen tujuan, komponen isi,
komponen metode, dan komponen evaluasi. Komponen satu sama lain ini saling
berkaitan.
3.2 Taksonomi Bloom
Taksonomi
Bloom merujuk pada taksonomi
yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disoleh Benjamin
S. Bloom pada tahun 1956.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah,
kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang
lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga
domain, yaitu:
4. Cognitive
Domain (Ranah Kognitif), yang berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan,
pengertian, dan keterampilan berpikir.
5. Affective
Domain (Ranah Afektif) berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan
cara penyesuaian diri.
6. Psychomotor
Domain (Ranah Psikomotor) berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan
tangan, mengetik, berenang,
dan mengoperasikan mesin.
Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan
hal yang sama dengan ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang
diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan
karsa. Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan
pengamalan.
3.3 Analisis KTSP IPS
SD dan KURIKULUM 2013 IPS SD
3.3.1 KTSP IPS SD
Setelah
kami analisis pada SK dan KD kelas 1 sampai 6 ini bawah
terdapat semua ranah yang ada pada Taksonomi Bloom. Dan semua kategori yang
terdapat dalam ketiga ranah tersebut. Yaitu dalam SK dan KD tersebut bahwa
siswa harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
F
Pada
Ranah Kognitif, sbk: Pengetahuan ,Pemahaman , Penerapan/Aplikasi ,Analisa , Sintesa
dan Evaluasi.
F
Untuk
Ranah Afektif, sbk: penerimaan , partisipasi, Penilaian/Penentuan Sikap, organisasi, dan pembentukan
pola.
F
Untuk Ranah
Psikomotor, sbk: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,
gerakan kompleks, Penyesuaian pola gerakan, kreativitas.
Untuk lebih jelas ada pada file KTSP
IPS SD. Atau klik ..\ktsp\ktsp\campuran.doc
3.3.2
KURIKULUM 2013 IPS SD
Sesuai dengan pernyataan
diatas bahwa di kurikulum pun pada KI dan KD kelas 1 sampai 6 terdapat
Taksonomi Bloom, namun di kurikulum ini lebih menitikberatkan pada Ranah
Kognitif serta afektifnya. Mengapa begitu; karena setelah dianalisis hasilnya
menunjukan hal tersebut. Untuk lebih jelas lihat di file KURIKULUM 2013 IPS SD
atau klik ..\kurikulum 2013 IPS
SD.doc
3.4 Kelebihan dan kelemahannya
3.4.1
Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013
Berdasarkan ulasan di atas, kami
berpendapat bahwa ada beberapa kelebihan dari rancangan kurikulum 2013
dibandingkan kurikulum sebelumnya, diantaranya adalah:
1) Melatih anak lebih peka terhadap
lingkungan (alam dan sosial), karena belajar tidak hanya terjadi di ruang
kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat.
2) Membiasakan anak berfikir lebih
kreatif dan kritis dengan menggunakan daya nalarnya, mengingat dalam proses
pembelajarannya yang semula ditekankan pada kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi, namun dalam rancangan kurikulum 2013 dilengkapi lagi dengan proses
mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
3) Adanya keterbukaan dan transparansi
dalam penilaian oleh guru kepada anak melalui penilaian otentik.
Dengan demikian, kami mencermati ada
beberapa kelemahan yang akan menjadi kendala dalam implementasinya,
diantaranya:
1. Kurikulum
2013 menuntut kompetensi dan skill guru yang baik, terutama dalam memadukan
berbagai keterampilan (soft skill dan hard skill) dalam setiap
pembelajaran, keterampilan dalam memgembangkan matapelajaran berdasarkan
kompetensi yang ingin dicapai, melakukan penilaian otentik, dan yang paling
utama adalah keterbukaan dari guru.
2. Mengintegrasikan
Matapelajaran IPS ke dalam matapelajaran Bahasa Indonesia dan Kewarganegaraan
di SD sudah dapat dipastikan akan terjadi pendangkalan pemahaman materi IPS
pada anak lulusan SD. Dalam hal ini pasti ada beberapa materi IPS di SD yang
akan direduksi atau dihilangkan sama sekali.
3. Masih
terkait kelemahan No.2. Pengintegrasian tersebut dikhawatirkan menimbulkan
beberapa miskonsepsi dari guru dan siswa, mengingat banyak istilah-istilah yang
berbeda antara mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan Matapelajaran IPS. Juga
dikhawatirkan akan terjadi pengabaian materi-materi tertentu (terutama yang
terkait konsep IPS) oleh guru jika guru tersebut merasa tidak menguasai konsep
IPS tentang bahasan yang sedang di bahas dalam matapelajaran Bahasa Indonesia,
dan guru lebih menekankan Bahasa Indonesia nya dibandingkan IPS-nya, yang
seharusnya lebih proporsional.
4. Beberapa
sekolah (dalam hal ini SD) yang tidak menerapkan guru kelas, tetapi guru
matapelajaran pada kelas IV sampai kelas VI (terutama sekolah-sekolah swasta
favorit), tentu saja akan kesulitan menerapkan kurikulum 2013, sebab guru
Bahasa Indonesia yang sudah bertahun-tahun mengajarkan satu matapelajaran
tesebut, tiba-tiba harus juga menguasai IPA dan IPS. Bagaimana sekolah-sekolah tersebut
mengantisipasinya? Jika itu bisa diantisipasi dengan memberikan tambahan
keterampilan penguasaan materi IPA dan IPS pada guru tersebut, lalu bagaimana
dengan guru IPA dan IPS yang sudah diangkat sebagai guru tetap? Apakah
pemerintah akan mewajibkan (dalam tanda petik memaksa) sekolah-sekolah dasar
tersebut menerapkan “guru kelas”? Jika ini terjadi, rasanya ironis sekali
dengan apa yang selama ini didengungkan adanya otonomi pendidikan di sekolah
dan otonomi pembelajaran bagi guru di kelas.
6. Anggaran yang cukup besar dalam mempersiapkan
guru akan menjadi sia-sia jika tidak dirancang secara matang. Siapa yang akan
melatih, bagaimana dengan kompetensi instruktur yang akan memberikan pelatihan,
lembaga mana yang akan ditugasi untuk mengelola pelatihan guru, dan banyak
lagi. Mengingat, diklat-diklat yang selama ini dilakukan nampaknya tidak
efektif mengahasilkan guru yang profesional, keratif, dan inovatif. Transformasi
dari paradigma teacher center ke student center selama ini tidak
berjalan sesuai harapan.
7. Pemilihan
calon instruktur, harus benar-benar dilakukan secara transparan dan terseleksi
melalui seleksi kompetensi (tidak asal comot karena pertemanan). Pemilihan
instruktur untuk melatih guru seperti ini memerlukan waktu yang tidak singkat,
mengingat harus ada seleksi awal dan seleksi akhir.
3.4.2
Kelebihan dan Kelemahan KTSP
Kelebihan KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan)
a.
Mendorong terwujudnya otonomi
sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah
satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya
penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil
di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
b.
Mendorong para guru, kepala sekolah,
dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan.
c.
KTSP sangat memungkinkan bagi setiap
sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang
akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata
pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh
daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris,
sebagai keterampilan hidup.
d.
KTSP akan mengurangi beban belajar
siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat
mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
e.
KTSP memberikan peluang yang lebih
luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan.
f.
Guru sebagai pengajar, pembimbing,
pelatih dan pengembang kurikulum.
g.
Kurikulum sangat humanis, yaitu
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum
sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya
masing-masing.
h.
Menggunakan pendekatan kompetensi
yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah
yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.
i.
Standar kompetensi yang
memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun
konteks social budaya.
j.
Berbasis kompetensi sehingga peserta
didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek
kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi- potensi bawaan sesuai dengan
kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.
k.
Pengembangan kurikulum di laksanakan
secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan
masyarakat bersama-sama menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam
kurikulum.
l.
Satuan pendidikan diberikan
keleluasaan untuk menyususn dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga
dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik,
serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.
m.
Guru sebagai fasilitator yang
bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.
n.
Mengembangkan ranah pengetahuan,
sikap, dan keterampilan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi
individual.
o.
Pembelajaran yang dilakukan
mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang
membentuk kompetensi peserta didik.
p.
Evaluasi berbasis kelas yang
menekankan pada proses dan hasil belajar.
q.
Berpusat pada siswa.
r.
Menggunakan berbagai sumber belajar.
s.
kegiatan pembelajaran lebih
bervariasi, dinamis dan menyenangkan
Kelemahan dari kurikulum KTSP adalah
a.
Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu
menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas
guru dan sekolah.
b.
Kurangnya ketersediaan sarana dan
prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
c.
Masih banyak guru yang belum
memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun
prakteknya di lapangan
d.
Penerapan KTSP yang merekomendasikan
pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.
3.5 PERBANDINGAN
KTSP DENGAN KURIKULUM 2013
Setelah
kami analisis dari kedua kelemahan dan kelebihan kurikulum tersebut dapat kami
bandingkan bahwa KTSP lebih menitik beratkan terhadap ranah kognitif, afektif
dan psikomotor,dari keseluruhan ranah tersebut semuanya seimbang akan tetapi
kurangnya faktor yang mendukung tetap terlaksananya KTSP tersebut yaitu masih terdapat beberapa kelemahan yang ada
pada KTSP yang belum terpenuhi ketika proses pembelajaran.
Sedangkan
dalam kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis kompetensi
yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap (Afektif),
pengetahuan (Kognittif), dan keterampilan (Psikomotor) secara terpadu.
BAB
V
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan
kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi
murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang
menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan
tujuan-tujuan pendidikan (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.
Setelah
kami analisis pada SK dan KD kelas 1 sampai 6 ini bawah
terdapat semua ranah yang ada pada Taksonomi Bloom. Dan semua kategori yang
terdapat dalam ketiga ranah tersebut. Yaitu dalam SK dan KD tersebut bahwa
siswa harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
F
Pada
Ranah Kognitif, sbk: Pengetahuan ,Pemahaman , Penerapan/Aplikasi ,Analisa ,
Sintesa dan Evaluasi.
F
Untuk
Ranah Afektif, sbk: penerimaan , partisipasi, Penilaian/Penentuan Sikap, organisasi, dan pembentukan
pola.
F
Untuk Ranah
Psikomotor, sbk: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,
gerakan kompleks, Penyesuaian pola gerakan, kreativitas.
Setelah
kami analisis dari kedua kelemahan dan kelebihan kurikulum tersebut dapat kami
bandingkan bahwa KTSP lebih menitik beratkan terhadap ranah kognitif, afektif
dan psikomotor,dari keseluruhan ranah tersebut semuanya seimbang akan tetapi
kurangnya faktor yang mendukung tetap terlaksananya KTSP tersebut yaitu masih terdapat beberapa kelemahan yang ada
pada KTSP yang belum terpenuhi ketika proses pembelajaran.
Sedangkan dalam kurikulum 2013
melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap (Afektif), pengetahuan (Kognittif),
dan keterampilan (Psikomotor) secara terpadu.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil dari pembahasan dan tinjauan pustaka yang dikemukakan
pada bab terdahulu, mengemukakan beberapa saran yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Guru :
a. Terus meningkatkan
wawasan dan pengetahuan yang akan memantapkan
keprofesionalan guru di Sekolah Dasar yang dapat dijadikan bahan
atau alat untuk penambahan pengajaran
yang akurat, praktis/ pengajaran yang
aktif, relevan dan dapat dipertanggung jawabkan.
b. Agar dapat
meningkatkan kemampuan mengajar dengan mengoptimalkan pembelajaran di dalam dan di luar kelas untuk
memotivasi siswa serta melakukan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
c. Dalam proses belajar
mengajar guru menjadikan model pembelajaran inkuiri sebagai suatu alternative
dalam pembelajaran IPS. Untuk selanjutnya hendaknya mempertimbangkan sebagai
bahan pemikiran untuk menyusun strategi yang tepat agar pendekatan pembelajaran
ini benar-benar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan aktivitas siswa
dalam proses belajar lebih meningkat.
d. Guru harus berani
menggunakan pendekatan pembelajaran yang baru digunakan dan membiasakan siswa
dengan model-model pembelajaran IPS yang dapat meningkatkan pemahaman siswa
pada suatu konsep dengan cara diberi kebebasan untuk mengeluarkan ide-ide
pemikirannya yang dimilikinya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
secara optimal.
e. Penggunaan alat
peraga yang dipakai harus sesuai dengan materi pelajaran, dan mudah digunakan
oleh siswa karena dalam pendekatan model inkuiri dibutuh alat peraga yang
konkrit yang dapat diadaptasi secara langsung oleh siswa dan sesuai dengan
situasi pembelajaran saat itu.
2. Bagi Kepala Sekolah :
Hendaknya memberi bimbingan dan kesempatan kepada para guru untuk
menggunakan berbagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat,
aktivitas dan prestasi belajar siswa.
3. Bagi Intasi / Dinas
Pendidikan :
Hendaknya melaksanakan pelatihan tentang KTSP dan Kurikulum 2013 dengan
baik untuk para guru.
DAFTAR PUSTAKA
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
BalasHapusDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<