Kamis, 28 Maret 2013

"rena dan reza"


BUUUUUGGG......!!!!!
            Suara meja di pukul terdengar seisi kelas semu mata tertuju pada arah sumber suara tersebut
            “Rena.....! kamu ke sekolah ini mau belajar atau mau tidur hah....?!”  bentak bu Ina pada Rena.
Rena hanya mengucek-ngucek matanya
            “maaf bu, tadi malem Rena tidur kemaleman bu” kata Rena
“tidak ada alasan kamu tidur jam berapapun... kamu boleh tidur tapi jangan pada saat jam pelajaran berlangsung, mengerti!” bentak bu Ina.
“ia bu saya mengerti, maafkan saya bu....” ujar Rena
“ya sudah sekarang kamu pergi ke kamar mandi dan cuci muka kamu” kata bu Ina.
saat istirahat Rena duduk menyendiri sendiri sambil memakan jajanan yang dia beli dari kantin sekolahnya
“hei” sapa Reza.
“hei juga Za” balas Rena dengan nada lesu.
“kamu tadi tidur di kelas lagi kenapa, apa.. kemaren kamu pulang kerja kemaleman lagi ya??” tanya Reza.
“ya gitu deh Za, beberapa hari ini kerjaan di tempatku memang lagi rame pelanggan pasti pulang malem terus Za” jelas Rena.
“kamu kok kuat banget ya Ren bisa kerja di tempat gitu?” tanya Reza kembali.
“mau gimana lagi Za aku kan butuh duit saat ini sebenernya sih aku juga udah enggak betah kerja kayak gini” jelas Rena kembali.
“kamu yang sabar aja Ren hanya kata-kata itu yang bisa aku ucapin buat kamu” ujar Reza.
Dan bel masuk pun tiba Rena dan Reza pun pergi ke kelas mereka.
Setelah jam pelajaran berakhir Rena pun langsung pulang, setiap hari memang Rena tak pernah pulang langsung pulang ke rumahnya karena Rena harus bekerja setengah waktu di sebuah toko baju untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena kecelakaan mobil yang telah merenggut nyawa ayah dan bundanya yang menyebabkan kini dia hanya hidup berdua dengan kakaknya Rafael yang hanya bisa diam di rumah karena sakit akibat kecelakaan orang tuanya.
Sesampainya di toko baju tempat Rena bekerja. Saat bekerja Rena bertemu dengan temannya yaitu Citra, Arin dan Meiza mereka bertiga teman sekelas Rena yang sangat sombong
“eh..., Rena kerja disini ya...?” tanya Citra.
“ia...” jawab Rena dengan senyum kecil.
“bukannya lo punya kakak cowok ya...? kok lo sih yang kerja?” tanya Arin.
“emang kenapa kalo aku kerja toh ini halal kok, bukannya kalian juga tahu kalo kakak aku tuh sakit” jawab Rena tenang.
Mereka bertiga pun pergi.
“Rena sabar Rena..... ini cobaan...” katanya dalam batin.
Setelah selesai bekerja Rena pun pulang
“jam berapa ini... sempet enggak ya belajar buat besok?” tanya Rena dalam hati.
Dan ketika berjalan menuju halte bis terdekat tepat di depannya berhenti sebuah motor yang ia kenal, kemudian pengemudi motor itu pun membuka helmnya
“Reza” ujarku.
“hai, Ren udah malem ayo aku anter??” ajak Reza.
Dengan senyum kecil akhirnya Rena pun naik ke motor Reza
“mulai sekarang aku bakal jemput kamu, biar kamu enggak harus pulang malem-malem karena harus nunggu bis atau angkutan umum lainnya buat pulang” kata Reza.
Dan mereka pun pulang bersama-sama
“terserah kamu aja deh Za, tapi aku agak enggak enak kalo harus di jemput sama kamu” ujar Rena.
“Rena kamu enggak usah enggak enak gitu sebagai teman aku sangat peduli sama kamu aku enggak mau kejadian apa-apa sama kamu apa lagi kamu kan cewek aku takut kenapa-kenapa kalo kamu pulang malem-malem” kata Reza.
Akhirnya mereka pun sampai di rumah Rena.
“makasih ya Za” kata Rena.
“ia, aku pulang dulu ya...” kata Reza sambil menyalakan motornya.
Rena pun masuk ke rumahnya dan menuju kamar kakaknya
“kak, udah tidur ya...?” kata Rena sambil duduk di samping tempat tidur kakak nya.
Rafael pun membuka matanya
“rupanya kakak belum tidur ya, kak aku ingin cerita ma kakak” kata Rena.
Rafael hanya bisa melihat Rena dan mendengarkan Rena tanpa bisa bicara entah apa yang terjadi semenjak kecelakaan tersebut Rafael seperti bisu tidak ingin bicara hanya dengan isyarat saja ia berbicara.
“kak aku udah enggak kuat dengan apa yang terjadi dengan kita kak, aku kangen ayah, kangen bunda kak. Cobaan ini terlalu berat aku hadapi” kata Rena sambil menangis.
Rafael hanya bisa mengusap air mata Rena dan memeluknya. Namun tangis Rena pun semakin pecah.
Keesokan harinya Rena pun pergi ke sekolah
“kak aku pergi dulu ya, kakak jangan keluar rumah selama aku belum pulang jangan bukain pintu ke siapa pun kalo mau makan aku udah sediain di meja makan kakak tinggal makan aja dan......” ujar Rena (cerewet rena keluar)
Namun Rafael malah menutup mulutnya Rena dan mendorong-dorong Rena sambil melihat lihatkan jam yang sudah menunjukan jam enam lebih empat puluh lima menit
“ia... ia... kak rafael aku berangkat dulu ya...” kata Rena
Sambil keluar Rumah dan mencium kedua pipi kakaknya yang putih itu Rafael pun menutup pintu rumahnya.
Sesampainya di sekolah Rena pun langsung menuju ke kelasnya dan duduk di bangkunya, Reza pun menghampiri bangku Rena
“rupanya sekarang temen aku ini enggak suntuk” kat Reza.
“ngpain suntuk pagi-pagi” kata Rena sambil senyum-senyum.
“katanya ada murid baru nanti di kelas kita Ren” ujar Reza.
“terus apa hubungannya sama aku Za” tanya Rena aneh.
“kan yang duduk sendiri disini cuman kamu doang otomatis anak baru itu bakal duduk bareng kamu dong” kata Reza.
“terus kenapa emangnya?” kata Rena
“ah... kamu di ajak ngmong terus terus mulu kayak tukang parkir tau enggak” kata Reza dengan muka cemberut.
Bel pun berbunyi, semua murid pun kini tertib duduk di mejanya masing-masing dan bu Ina pun masuk ke kelas bersama seorang laki-laki memakai baju putih abu memakai topi berwarna merah hitam dan memakai jaket merah
“selamat pagi anak-anak” kata bu ina.
“pagi bu........................” ucap serentak murid-murid kelas tersebut.
“anak-anak kali ini kita kedatangan murid baru ia silahkan kamu kenalkan diri kamu” kata bu Ina.
“selamat pagi semua perkenalkan nama saya bisma, saya pindahan dari bandung saya pindah kesini karena ayah saya bekerja disini” kata Bisma.
“ia, baik Bisma kamu duduk di sebelah Rena ya?” kata bu Ina
“tunggu kenapa Bisma enggak duduk sama saya bu” kata Meiza dengan nada centilnya.
HUUUUUUUUUU................................
Semua murid pun menyoraki Meiza yang centil
“sudah diam semua, Meiza bukannya kamu sudah punya teman sebangku yaitu Arin, lagi pula Rena itu enggak punya temen sebangku jadi wajar aja ibu menyuruh Bisma duduk di dekat Rena” kata bu Ina.
Bisma pun duduk di dekat Rena
“hai.....” sapa Bisma.
Rena hanya membalas dengan senyuman kecil pada Bisma.
Selesainya jam pelajaran Rena pun menuju kekantin berdua dengan Reza
“hei Rena aku boleh gabung engga??” tanya Bisma.
“boleh yu bareng aja kita mau kekantin kok” kata Rena
Sesampainya di kantin Rena membuka bekalnya dari rumah dan memakannya
“kamu sering bawa bekal dari rumah ya?” tanya Bisma.
“ia... ini aku lakukan supaya lebih hemat, kalo jajan paling sesekali aja kalo aku enggak sempet bikin sarapan” ujar Rena
“loh... kok kamu yang bikin sarapan emang ibu kamu kemana?” tanya Bisma penasaran.
Rena hanya menunduk, Reza pun menarik Bisma
“Ren aku ke toilet dulu ya bareng Bisma” kata Reza
Sesampainya di toilet Reza pun berbicara pada Bisma
“kamu apa-apaan siih.... nanya-nanya yang kayak gitu sama Rena?” kata Reza sedikit membentak.
“emang kenapa bukan urusan kamu?” tany Bisma.
“kamu akan tahu sendiri kenapa aku bicara gitu....” kara Reza
Reza pun pergi meninggalkan Bisma sendiri.
Pulang sekolah Rena pun seperti biasa pergi ke tempat kerja langsung. Setelah sampainya di tempat kerja Rena pun langsung bergantian pakaian dengan seragam kerjanya, pada saat keluar dari ruang ganti Rena disuruh oleh atasannya untuk mengambil persedian baju yang baru di gudang.
“Rena, tolong ambilkan persediaan baju yang ada di gudang, baju yang baru ya yang baru datang tadi pagi” ujar pemilik toko
“Berapa banyak pak?” tanya Rena
“semuanya aja Ren, nanti kamu minta tolong anak gudang nunjukin mana barang yang baru keluar kok” kata pemilik toko tersebut
Rena pun pergi ke gudang, pada saat di gudang Rena bertemu dengan seorang pria yang dia kenal dekat
“Bisma.....” Rena
“Rena, kamu kerja disini juga?” tanya Bisma
“ia aku kerja disini, kamu kerja disini juga?” tanya Rena
“ya.... cuman bantu-bantu ayah aku aja Ren” kata Bisma
“jadi pemilik toko ini.....” kata Rena
“ia... toko ini milik ayah aku....” kata Bisma
“oh ia aku mau ambil baju yang baru dikirim tadi pagi... dimana ya?” tanya Rena
“oh.. itu sini aku anterin” ajak Bisma
Akhirnya Bisma pun mengantarkan Rena
“nih, baju barunya pajang di depan ya...?” kata Bisma
Rena hanya membalas dengan senyuman. Rena pun kembali ke toko dengan membawa baju yang baru tersebut
Jam pun berganti tak terasa malam puntelah tiba Rena pun pulang. Saat perjalan menuju halte Rena bertemu dengan Bisma
“pulang??” tanya Bisma
“ia, Bis aku mau pulang” jawab Rena
“bareng aj yu mau enggak aku anterin??” ajak Bisma
“maksih ya Bis, tapi aku udah ada yang mau jemput” kata Rena
“oh udah ada yang jemput, pasti pacarnya ya” kata Bisma
“bukan pacar tapi Reza yang jemput aku” kata Rena
“oh gitu ya...” kata Bisma
Ketika Rena sedang mengobrol datanglah Reza dengan motornya
“hy Bis” sapa Reza
“hai za, jemput Rena ya?” kata Bisma
“ya... gitu deh???!!!!” jawab Reza
“Bis aku duluan ya...?” Rena
“oh ia.... hati-hati ya...?” Bisma
Rena pun pulang bersama Reza
“Ren, kita berhenti dulu ada yang mau aku omongin sama kamu” kata Reza
“ya sudah” kata Rena
Mereka pun berhenti di pinggir jalan
“ada apa Za” Rena
“gini, dari awal ketemu...........” Reza
“awal ketemu kenapa Za” Rena
“aduh gimana ngomongnya ya??” Reza
“emang kamu mau ngomong apa Za?” Rena
“aku suka sama kamu dari awal kita ketemu” Reza
“hah apa Za??” Rena
Rena meminta mengulangi kembali kata Reza karena pada saat itu mobil truk besar sedang lewat dan suaranya sangat berisik.
“aduh... ulangin lagi enggak ya...? kalo aku ulangin lagi aku harus siap mental lagi... akh lebih baik jangan deh....” ucap Reza dalam hati
“kamu mau ngomon apa Za tadi...?” tanya Rena
“akh.... enggak jadi deh ngomongnya Ren, lagian udah malem kasian kak Rafa kan sendiri di rumah” kata Reza sambil menyalakan mesin motornya
Akhirnya Rena dan Reza pun melanjutkan perjalanannya menuju rumah Rena. Lalu lalang kendaraan yang di jalan raya seakan seperti lagu nina bobo bagi Rena, Rena pun tertidur di punggung Reza.
Merekapun sampai di tujuan yaitu ruma Rena
“ren udah nyampe” kata Reza sambil mematika mesin motornya
Tapi Rena tertidur lelap, tanpa pikir panjang Reza pun memarkirkan motornya dan menggendong Rena ke rumahnya dan membawa Rena ke kamarnya. Pagi pun tiba Rena terbangun dari  tidurnya semalam Rena mengucek-ngucek matanya dan merasa aneh dia ada di kamarnya Rena pun bangun dan mengambi handuk untuk mandi. Setelah mandi dan berseragam sekolah rapi Rena pun pergi ke ruang makan Rena kaget melihat makanan sudah tersedia
“siapa yang masak nih kak???” tanya Rena
Rafael hanya senyum
“kakak ya... yang masak” tanya Rena sambil Tersenyum
Rafael hany menjawab dengan senyuman saja
“yaudah deh Rena sarapan dulu ya kak... kakak juga harus ikut sarapan sama Rena” kata Rena sambil mengambil piring
Kedua kakak beradik itupun sarapan berdua dengan lauk seadanya tapi karena rasa kebersamaan dan kasih sayang yang kuat makan dengan lauk asin pun terasa nikmat.
Setelah sarapan Rena pun pergi ke sekolah tak lupa Rena pun membawa bekal ke sekolahnya untuk di makan di siang hari. Dan sesampainya di sekolah
“pagi Ren” ucap Bisma
“eh Bisma pagi juga Bis.....” sapa Rena
“oh ia kamu ikut kemping kan??” tanya Bisma
“entahlah Bis, kayaknya aku enggak ikut kan acaranya tiga hari mana mungkin aku ninggalin kerjaan??” kata Rena
“papah aku pasti ngerti kok Ren” kata Bisma
“terus gimana dengan kakakku Bis??”kata Rena
“kakak kamu emangnya kamu punya kakak???” tanya Bisma penasaran
“ia aku punya kakak cowok” kata Rena
“nah terus ada apa lagi, kakak kamu kan cowok masa enggak bisa jaga diri sendiri sih” kata Bisma
“stop Bis, itu dia masalahnya kamu enggak akan pernah tau gimana hidup aku sebenernya Bisma” kata Rena
Rena pun meninggalkan Bisma sendiri
“apa salah aku” tanya Bisma pada dirinya sendiri sambil menggaruk kepalanya
Rena pun pergi ke taman dan duduk sejenak ditaman tersebut. Tiba-tiba....
“sendirian aja nih...?” Reza
“eh Reza ia nih aku lagi sendirian” Rena
“kamu ikut acara kemping itu enggak??” Reza
“enggak Za kayaknya soalnya kalo ikut gimana dengan kakak aku.... aku enggak bisa ninggalin dia jauh-jauh Za” Rena
“ehm... sebenernya aku kesini pengen banget ngajak kamu buat ikut kemping Ren, aku pengen kamu lepas sebentar dari rutinitas kamu...” Reza
“gimana lagi donk Rez, aku juga sebenernya pengen banget ikut tapi....” Rena
“kamu tetap harus ikut Ren!!!” Reza memotong
“gimana dengan kak Rafa kamu tau sendiri kan kak Rafa gimana keadaannya...” Rena meninggi
“udah tenang aja kak Rafa biar aku urus, biar dia tinggal di rumah aku aja Ren kebetulan ayah dan ibu aku lagi ke jepang buat ngurusin bisnisnya disana dan biasanya mereka lama disana paling baru bulan depan mereka kembali” Reza
Rena berpikir lama dan...
“enggak Za aku takut kenapa-kenapa sama kakak aku” Rena
“Ren, tenang aja kali semua pasti baik-baik aja, urusan kakakmu juga aku udah bilang kali sama ayah ibu aku dan mereka mengizinkan” Reza
Rena berpikir kembali dan akhirnya ia pun menyetujui bahwa kakaknya dititipkan sementara di rumah Reza yang memang tak jauh dari rumah Rena.
Dan hari keberangkatan pun tiba
“Ren kamu ikut juga” Bisma
“ia donk aku enggak akan lewatin kemping ini...”Rena
“bagus deh kalo begitu... eh kita naik bis yu udah mau berangkat” Bisma
“ayo......” Rena sambil menyunggingkan senyumannya
Mereka pun menaiki bis dan Reza pun menghampiri Rena
“Ren, duduk sama aku yu...”Reza sambil menarik tangan Rena
Bisma yang melihat itu hanya bisa menggelng-gelengkan kepalanya dan kemudian duduk. Bis pun mulai berjalan dengan kecepatan sedang. Rena dan Reza tampak bahagia sepanjang perjalanan yang mereka lakukan hanyalah bercanda ria, berpoto dan memainkan gitar dan akhirnya karena perjalanan yang panjang mereka tertidur lelap Rena bersandar ke pundak. Sesampainya di tempat tujuan semua berhamburan ke tempat mereka kemah dan mendirikan tenda. Sore pun berhanti malam dan di malam ini api unggun menemani semua peserta kemah disana Rena, Reza dan Bisma pun tampak bergabung dengan yang lain menikmati malam yang dingin tersebut.
“Rena pake jaket aku nih... biar kamu enggak kedinginan” Reza
“makasih Za tapi kayaknya enggak usah nanti kamu enggak ada jaket lagi” Rena
“ada kok aku bawa beberapa stel jaket kamu tenang aja” Reza
Tiba-tiba Bisma menghampiri Rena dan Reza
“hai Ren....” Bisma
“hei Bis.....” Rena
“berdua aja enggak gabung di api unggun sana??” Bisma
“oh bentar lagi kok ini juga mau kesana Bis....” Rena
Akhirnya mereka pun pergi bergabunng dengan seluruh peserta kemah, mereka larut dalam keceriaan kemah tersebut.
Keesokan harinya di pagi buta Bisma mengajak Rena untuk sekedar berjalan-jalan ke hutan dekat tempat perkemahan mereka
“Rena...”Bisma
“apa....” Rena
“kita jalan-jalan yu, menikmati udara segar pagi ini” Bisma
“ehm... gimana ya....” Rena
“ayolah Ren masa kamu sama Eza terus sih.... aku juga kan pengen jalan dan ngobrol-ngobrol sebentar sama kamu....” Bisma
“yaudah deh....”Rena
Akhirnya Rena pun pergi bersama Bisma ke hutan untuk sekedar berja;an-jalan. Semakin dalam ke hutan dan semakin jauh mereka pergi dan memisahkan diri dari kelompok kemah mereka.
“Bis kita udah kejauhan kayaknya” Rena
“tenang aja Ren.... kita istirahat dulu di bawah pohon ini ya??” Bisma
Akhirnya mereka pun istirahat di bawah pohon tersebut
“Bis, kita balik aja yu... aku khawatir Reza dan anak-anak nyariin kita” Rena
“yasudah yu....” Bisma
Mereka pun beranjak dari pohon tersebut dan perjalanan pulang akan tetapi mereka rupanya tersesat
“Bis kayaknya kita udah lewati jalan ini 4 kali deh...” Rena
“sepertinya kita tersesat Ren......” Bisma
“apa....!!!!!!!!!! kta tersesat kata kamu... gimana sih katanya kamu tahu jalan!!” Rena
Rena pun terduduk
“maafin aku....” Bisma
“udah lah...” Rena
Sementara di kemah
“eh liat Rena enggak??” Reza
“enggak....” piguran 1
“liat Rena enggak” Reza
“enggak Za” piguran 2
“kemana kamu sih Ren.....” Reza
Sementara itu Rena dan Bisma di tengah hutan
“kita harus kemana nih Bis....??” Rena
Bisma hanya diam tanpa bicara,  Rena dan Bisma kini benar tersesat dan jauh dari kelompoknya. Bisma hanya bisa tertunduk di bawah pohon
“bis,... kita haru kemana sekarang???” Rena
“entahllah Ren aku juga bingung kita musti kemana....” Bisma
Mereka pu berjalan menelusuri hutan sementara itu, Reza mencari Rena yang hilang semenjak pagi.
“Rena....!!!!!!!!!!!!!” teriak Reza
Reza mencari Rena yang tak kunjung pulang ke tempat kemah
“Rez, lebih baik kita nyarinya esok lagi aja soalnya hari sudah hampir gelap dan kita tidak membawa alat penerangan untuk melanjutkan pencarian Rez” usul teman Reza
Reza pun duduk di bawah pohon sambil menundukkan kepalanya, dan sambil berpikir
“okelah...... kita pulang sekarang” Reza
Sementara itu Rena terduduk di bawah pohon sambil menundukan kepalanya dan memanggil nama Reza
“Reza...” Rena
“udah donk Ren” Bisma
Tapi Rena malah menangis, Bisma pun bingung dengan keadaan Rena sekarang akhirnya Bisma pun memeluk Rena
“maafin aku ya?? Aku yang salah seharusnya aku enggak ngajak kamu pergi ke tengah hutan” Bisma
Rena hanya bisa menangis di pelukan Bisma Rena pun tak bisa berucap apa-apa. Sementara di tempat kemah Reza terus memikirkan Rena.
“rena kamu dimana sudah makan kah kamu disana???? Pastinya kamu belum makan kan.. aku enggak bisa kalo enggak mikirin kamu” Reza
Akhirnya Reza pun tetidur pulas
Sementara itu di tengah hutan Bisma terus memeluk Rena hingga mereka pun tertidur dalam posisi berpelukan.
Pagi hari pun datang pencarian pun di mulai kembali, kali ini pencarian di bagi ke dalam 4 tim masing-masing tim mencari menurut arah mata angin yaitu barat, timur, utara dan selatan reza pun pergi dengan timnya yaitu ke arah barat.
Dan di tengah hutan Rena pun terbangun sedikit bingung memang keadaan Rena dan Rena pun beranjak berdiri dari tempat duduknya. Rena pun membangunkan Bisma yang kala itu masih tetap tertidur
“Bis.... Bisma..... bangun Bis.... udah pagi” Rena
“udah pagi ya??” Bisma sambil mengucek-ngucek matanya
“ia” kata Rena
Akhirnya mereka pun melanjutkan perjalana mereka untuk kembali ke perkemahan. Di tengah perjalanan Bisma pun terjatuh lunglai lemas
“kenapa kamu Bis???” tanya Rena
“enggak tau nih, tiba-tiba aku lemes gini” Bisma
Akhirnya mereka pun berhenti sejenak di tempat tersebut menunggu kesehatan Bisma kembali pulih mau tidak mau memang tapi mau gimana lagi Bisma mempunyai penyakit asma dan dia tidak tahan terhadap udara dingin mungkin karena semalam udara yang cukup dingin membuat Bisma seperti ini
“maafin aku ya Ren” Bisma sambil memegang tangan mungil Rena
“maaf buat appa sih Bis” Rena
“ya karena aku kamu jadi gini harusnya aku enggak pernah ngajak  kamu ke tempat kemaren mungkin ini enggak akan terjadi Ren” Bisma sambil menundukan kepalanya
“enggak Bis, kamu enggak perlu gini sama aku toh ini semua udah takdir, jadi jangan kira itu semua salah kamu” Rena
Bisma pun hanya bisa tersenyum.
Sementara itu Reza yang tengah mencari Rena
“RENAAAAAAAAA...................!!!!!!!!!!!! BISMA...........!!!!!!!!!!!!”teriak Reza
Dan di saat Rena tengah berbincang dengan Bisma Rena pun mendengar suara Reza
“itu sepertinya Reza deh.....” Rena
“REZAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA....................... AKU DISINI” teriak Rena
Reza yang mendengar teriakan Rena pun menghampiri sumber suara tersebut dan akhirnya Reza menemukan Rena dan Bisma, Reza pun langsung memeluk Rena
“kamu enggak apa-apakan Rena” Reza
“aku enggak apa-apa kok Za tapi Bisma” Rena
“Bisma” Reza sambil melepas pelukan dan melihat keadaan Bisma
Akhirnya Reza pun membopong Bisma yang saat itu memang tengah dalam keadaan lemas berjalan pun tak sanggup akibat asma nya kambuh.
Beberapa jam setelah Rena dan Bisma di temukan akhirnya mereka pun bersiap untuk pulang karena tiddak mungkin lagi melanjutkan kemah ini karena salah satu teman yaitu Bisma tak bisa lama-lama di daerah pegunungan akhirnya mereka pun pulang.
Rena pun sampai dirumah bersama kakaknya kak Rafael karena sebelum kerumah Rena menjemput kakaknya kerumah Reza entah perasaan apa yang hinggap di benak Rena malam itu Rena ingin sekali tidur dengan kakaknya kak Rafael dan akhirnya mereka pun beristirahat mereka tidur dengan lelap. Keesokan pagi Rena pun berangkat ke sekolah seperti biasa dengan berjalan kaki. Dan sesampainya Rena di sekolah Rena bertemu dengan Bisma
“hai Ren??” sapa Rena
“hai juga Bis” Rena
“gimana istirahatnya semalem?” Bisma
“ya... begitulah” Rena sambil berjalan meninggalkan Bisma
“kok aku di tinggal sih”Bisma menyusul Rena
Akhirnya mereka pun jalan menuju kelas dan duduk dibangku mereka. Bel masuk pun berbunyi dan pelajaran pun di mulai. Tidak seperti biasa Rena yang biasanya Rena lebih banyak melamun hari ini jauh berbeda ketika sebelum berangkat kemping beberapa waktu lalu dan dalam pelajaran pagi ini pun Rena terlihat melamun.
Seusai pelajaran
“kayaknya hari ini sepertinya ada yang ngelamun terus?” Reza
“euuh... enggak... enggak” Rena yang kaget mendengarkan suara Reza
“Ren, liat mata aku” Reza
Rena pun menurutinya
“kamu enggak akan pernah bisa bohong dari aku Rena” Reza
Rena pun menceritakan apa yang dia pikirkan saat ini
“Reza, aku enggak tahu aku harus mulai darimana ceritain ini semua sama kamu... tapi, yang jelas belakangan ini semenjak berkemah kemaren perasaan aku enggak enak terus enggak tau kenapa Za, belakangan aku jadi males banget buat ngapa-ngapain tadi aja aku enggak sempet bikin makanan buat makan siangnya kak Rafael” Rena
“udah kamu enggak usah khawatir atau jangan mikirin apa-apa dulu bentar lagi kan kita UAN, inget kamu itu musti lulus bukannya kamu pengen cepet-cepet kuliah enggak lucukan kalo kamu enggak lulus nanti kamu jadi ade tingkat aku lagi” Reza
“makasih ya Za atas supportnya aku enggak tau musti kayak gimana” Reza
“ia, eh kekantin yu...?” Reza
“yaudah yu...” Rena
Waktu begitu cepat bergulir jam pun menujukkan pukul 14:00 Rena pun segera pergi keluar kelas perasaan Rena kini tidak menentu Rena merasa ingin cepat pulang dan bertemu dengan kakaknya kak Rafael. Setelah sesampainya didepan rumah Rena terkejut karena banyak orang dan pemadam kebakaran. Ada apakah ini????? Ketika Rena melihat kobaran api dari rumahnya. Rena setengah tak percaya rumah kecil yang di tempati Rena dan kak Rafael hangus begitu saja dilalap oleh si jago merah
“KAK RAFAEEELLLLLLL......!!!!!!” teriaknya
Rena pun menembus kobaran api yang masih menyala-nyala itu dan sesampainya di dalam rumah Rena mencari-cari kak Rafael. Sementara di luar Reza yang melihat kobaran api tersebut menanyakan kepada orang-orang sekitar dimana penghuni rumah tersebut dan setelah mengetahui Rena masuk kedalam akhirnya Reza pun menyusul Rena yang masuk kedalam
“RENAAAAAAAA!!!!!!!!!” teriak Reza
Reza mencari-cari Rena dan akhirnya Rena pun berhasil di temukan oleh Reza
“Rena ayo keluar..... apinya makin besar” kata Reza
“enggak Za aku mau tetep disini aku mau mau kak Rafa Za” Rena
“kita keluar biar aku yang bawa kak Rafa keluar” Reza
Akhirnya mereka pun keluar dengan membawa kak Rafael yang pingsan dan segera membawanya kerumah sakit. Sesampainya di rumah sakit Rena hanya terduduk sambil menangis menunggu kepastian dari dokter yang menangani kak Rafael dan Reza pun dengan setia menemani Rena. Rezapun duduk di samping Rena dan memeluk Rena. Rena pun berurai air mata
“harusnya aku tau kalo ini bakal terjadi” Rena
“jangan menyesali apa yang sudah terjadi semua ini sudah takdir. Yakinlah semua ini akan indah pada waktunya Ren” Reza
“aku enggak kuat Za kenapa ujian ini datang bertubi-tubi kepadaku” Rena
“Tuhan sayang sama kamu makanya Tuhan memberikan ujian ini sama kamu Ren” Reza
Beberapa saat kemudian dokterpun keluar dari ruangan IGD
“bagaimana dok??” Rena
“maaf, kami sudah berusaha... tapi Tuhan menentukan jalan lain. Rafael tidak bisa tertolong” dokter
“enggak... enggak mungkin, enggak mungkin kak Rafa pergi ninggalin aku....” Rena
“kamu sabar Ren....” Reza
“aku enggak sabar Za dokter bilang kak Rafa meninggal” Rena
Dan dari ruangan IGD keluar beberapa perawat yang membawa seorang jenazah dan itu adalah kak Rafael
“kak, bangun kakbukannya kak Rafa janji mau liat Rena nanti Rena lulus UAN dan kak Rafa udah janji ma Rena mau temani Rena kan kak” Rena
Reza hanya bisa disamping Rena tanpa tau bagaimana caranya ia menangkan Rena.
Kak Rafael pun  akhirnya di makamkan di samping makam orangtua mereka yang telah lebih dahulu pergi meninggalkan mereka.
Beberapa hari setelah kepergian kak Rafa Rena pun melakukan aktivitas seperti biasa pergi sekolah dan pergi bekerja sesudahnya dan begitu sampai seterusnya hingga Ujian Akhir Nasional pun tiba Rena, Reza dan Bisma bisa melewatinya hingga selang beberapa waktu setelah UAN mereka menerima hasil UAN mereka dan menjadi suatu kebanggaan Rena menjadi peringkat 1 satu sekolahnya dan Reza menyusul di peringkat kedua.
Suatu pagi yang cerah di kost’an Rena Bisma datang kesana
“ada apa Bis, pagi-pagi ke kost an aku??” Rena
“aku mau pamit” Bisma
“pamit, pamit kemana??”
“aku keterima kuliah di Jepang Ren, pagi ini aku berangkat” Bisma
“wah, hebat kamu bis selamat ya... semoga nanti di negeri sakura sana kamu bisa jadi mahasiswa Indonesia yang terbaik diantara semua mahasiswa yang ada disana” Rena
“amin.... makasih atas doanya Ren, oh ia.. aku mau permisi ya... salam buat Reza” Bisma
Bisma pun pergi
“aku pergi Ren, meski berat aku meninggalkanmu tapi kulakukan semuanya demi aku melupakanmu, aku tahu aku sadar aku tak bisa memilikimu tapi kalaupun kita jodh pasti kita bakal ketemu lagi” Bisma dalam hati
Beberapa saat Bisma pergi Reza datang
“hai, Za..” Rena
“hai..., jalan yu”Reza
“kemana” Rena
“pokoknya kamu ikut aja” Reza
Rena akhirnya pergi bersama Reza ke suatu pantai yang cantik pemandangan alamnya Reza pun memberhentikan motornya dan berjalan menyelusuri pasir putih. Setelah lama berjalan akhirnya Reza berhenti di satu titik di pantai tersebut dan saling berhadapan dengan Rena
“Rena, dari dulu aku mau bilang sesuatu sama kamu” Reza
“bilang apa??” Rena
“aku sayang sama kamu” Reza
Rena hanya tertunduk kemudian reza memegangi kedua pipi Rena
“aku enggak liat kamu dari fisik tapi aku liat dari hati kamu yang begitu kuat dan tangguh manghadapi ini semua ujian hidup kamu” Reza
Rena hanya terdiam dan mulai berkata
“maaf Za, bukannya aku enggak mau tapi biarlah waktu yang menjawab kita jalani aja apa yang ada sekarang dan kita tak perlu buru-buru intinya, aku lebih nyaman jika kamu jadi sahabat aku, toh kalo jodoh enggak akan kemana ia kan??” Rena
Reza melepaskan tangannya dari pipi Rena dan memegang tangan Rena sambil tersenyum dan melihat ke arah matahari terbenam
“aku akan setia menunggumu Ren walau kamu tolak aku aku yakin kamu itu jodohku J” Reza. *The end* J




Tidak ada komentar:

Posting Komentar